Pesan dari Si Aku

Seseorang berkata :
"Targetkanlah apa yang ingin kanu lakukan di kemudian hari, meskipun belum tentu tercapai pada saat itu juga yang dikarenakan bukan oleh Kamu"

Sedangkan Orang Lain berkata :
"Tidak bisa buat target karena ini dan itu"

Aku mengerti, Orang Lain di sebuah Tempat yang Sibuk Itu punya banyak hal yang harus dikerjakan, ditambah lagi hal-hal baru yang datang dan harus dikerjakan saat itu juga, dan terkadang tidak tepat.
Meskipun Aku tak tahu persisnya seperti apa.

Dan selanjutnya yang Aku sadari adalah :
"Apakah salah bertarget? Apa salahnya punya target? Apakah setidaknya dengan adanya target itu, kita sudah berusaha meskipun hanya berpikir. Dengan begitu, apakah Semua Orang tidak akan berusaha meskipun babyak hal lain yang harus dikerjakan? Tidak kan?! Itu semua ditentukan oleh Kamu. Yang aku tahu, di sana ada Banyak Orang yang mampu dan seharusnya mau ditempatkan."

Aku juga telah melihat hal-hal lain yang dilakukan Semua Orang di Tempat yang Sibuk Itu. Tak hanya target yang jadi gangguan dalam pikiran Aku. Tapi Orang-Orang di dalam Tempat yang Sibuk Itu.

Sejak itu Aku menerka Orang Lain seperti apa. Aku tidak yakin dengan Orang Lain sampai pesan ini Aku sampaikan, dan apa yang selanjutnya akan Orang Lain lakukan.
Aku tahu Aku bukan siapa-siapa yang tidak pernah resmi ada di Tempat yang Sibuk Itu. Akankah Orang Lain mendengarkan Aku yang bukan siapa-siapa ini?
Kemudian pesan Aku ini harus Aku sampaikan kepada Siapa?

Kutipan hati hari ini:

Tidak menutup kemungkinan pikiran dua orang yang tak saling kenal itu sama mehehhe

Renungan

Kala itu aku tak sedang merasakan apapun. Tak sedang mencoba memikirkan sesuatupun. Pikiranku hanya diam selagi melakukan hal-hal biasanya.
Ku raih ponselku yang sedari tadi aku diamkan. Ada tulisan. Ada renungan di salah satu pesan.
Renungan yang membangkitkan kenangan-kenangan dulu, tapi bukan ku sesali, dan tak ku tangisi. Dari renungan itu, aku mensyukuri, mengikhlaskan, menuai pelajaran darinya, dari kenangan-kenangan itu. Kenangan itu bukan untuk dilupakan ternyata.
Renungan itu membuat aku menyadari bahwa kenangan-kenangan itulah yang membuat aku seperti ini sekarang, lebih kuat, lebih bisa menahan, lebih bisa mendengarkan.
Aku mensyukurinya, aku bersyukur aku telah diingatkan.

vidya

Daisypath Happy Birthday tickers
Daisypath Halloween tickers