Parno

Gua parno, sumpah!
Melihat ponsel gua yg sedari beberapa menit lalu LED-nya berkedip merah. Gua nggak mau baca, please.

Sekitar dua jam yang lalu, setelah santai pulang sekolah, mandi, dan "bermain" dengan senar, gua memutuskan untuk tidak mengerjakan tugas, turun ke lantai dasar rumah dan makan. Makanan yang terasa enak karena saya sangat lapar itu. Searusnya gua langsung ngerjain tugas buat besok yang belaum sama sekali gua kerjain. Tapi gua ngantuk. Tidur. Di kamar mama-papa yang selalu lebih dingin dari ruangan lain.

Pukul 09.30 malam WIB (kurang lebih) gua bangun dan menyadari harus segera mengerjakan tugas. Gua naik ke lantai atas yang isinya kamar gua doang (kamar bareng kakak, actually). Melihat buku yang salah satu babnya harus gua rangkum, ada hp di dekatnya. Gua ambil itu dan ada sms dan misscall. Gua pikir, "tumben amat ada yg nge-call". Biasa, hp gua kan sepi kaya kuburan (garing).

Ternyata setelah gua baca smsnya, itu dari salah seorang teman yang "terbuang" dari salah satu kelompok yang harus dibentuk. Ngga ngerti deh gua. Gua juga diceritain sama salah satu teman yang duduknya lebih berdekatan dengannya tentang masalahnya.

Gua kasian juga menyaksikannya jadi memelas mencari kelompok. Dia ngehubungin ke siapa aja coba, kalau udah kaya gitu?

Gua bales smsnya dengan permohonan maaf. Lagi pula, kelompok yang udah dibentuk anggotanya udah maksimal. Jadi, gimana? dari pada dimarahin gurunya. Kan gurunya gitu -.-

Terus, kyanya da balesan dari dia lagi. Sekarang, bukannya gua ngerjain tugas, malah curhat kan di blog. Gua belum buka sms balesannya, sampai LED-nya udah nggak nyala lagi. Gua juga belum memulai mengerjakan tugas. Hadoooh.. Gua takut ini mah. Apa ya balesannya? Semoga dia udah dapet kelompok jadi gua nggak bingung mikirinnya, dan nggak takut "diterror" lagi. Lagi pula sms itu sudah sampai ke ponsel gua sekitar pukul 8.30 malam. Kalau isinya nggak sesuai harapan gua... yah nggak tau deh.

Sorry ya gua cerita di sini. Habis gua takut -.-

-vidya-

do you ever think about your own selves?

Do you ever think about your own selves? (never, I think. Hah.. that's the truth!)
Do you ever think for your own selves? (always, I think. Selfishness)
Bahkan orang-orang berpikir untuk menghancurkan diri mereka sendiri.

Gua kembali berada di tengah orang-orang seperti itu. Mungkin. Atau perasaan gua aja?!
I'm going back to the big black dark cold hole. What should I do next? Be selfish again like the past? Like the others? So I can survive and win.
I even started to feel that "the old me is back". I don't want it. It's not good, It's the worst thing that I ever thought.

Save Me.

vidya
Daisypath Happy Birthday tickers
Daisypath Halloween tickers