XI/IPA-1

Pemberhentian selanjutnya .. kelas XII
Sebentar lagi gua akan terima laporan nilai gua selama semester II. Dan sebentar lagi gua kelas XII.
Cepet banget yaa.. nggak kerasa.

Sekarang adalah masa tenggang sekolah yang kalau ke sekolah juga nggak ngapa-ngapain. Dan di hari-hari itulah segala yang menakutkan semakin nyata.
Begitu gua tau kelas XII nanti, kelas bakalan diacak, salah seorang temen gua yang baru aja dari ruang BK diyakinkan oleh seorang guru BK yang ngasih tau.
Satu kalimat yang ada dipikran gua dan gua batin "THIS IS THE ENDING"
Seakan dunia runtuh. Seakan langit jatuh. Seakan ini akhir segalanya. Seakan gua bakal mati saat itu juga. Dan seakan nggak ada hari esok.

Jujur gua kehilangan. Banget.

Teman-teman satu pikiran, satu visi, satu misi, semuanya terkumpul dalam satu ruangan yang kami sebut XI IPA 1.
Kurang lebih setahun sudah kami melewati masa itu. Masa dimana banyak orang mengatakan bahwa itu adalah masa-masa terindah bagi para remaja sekaligus masa terberat dalam jenjang pendidikan.
Tapi disitulah gua belajar dari orang-orang hebat. Orang-orang yang dapat menentukan pilihan. Orang-orang yang dapat memprediksikan kemampuan mereka. Orang-orang yang memberi semangat satu sama lain. Orang-orang yang enak buat diajak kerja sama. Walaupun cuma sebagian - sebagian besar tentunya - dari mereka.
Tapi itu tetap berharga. Berhargaaaaa banget.

Dulu gua sempat tertekan ada di kelas itu. Karena gua tenggelam diantara kerumunan orang-orang yang kemampuannya mungkin sangat jauh lebih tinggi dibandingkan gua. Tapi selalu ada semangat dari mereka dan bilang "LOE BISA!". Walau nggak cuma sekali gua bilang "GUA NGGAK TAHAN DI SINI" dan gua nangis karena nilai gua yang jelek, sedangkan yang lainnya bagus-bagus. Kalian tetap ada.
Mereka yang bikin gua punya semangat lagi.

Gua juga coba untuk berbaur dengan semua yang ada di sana tanpa ada embel-embel barisan ini barisan itu. Dia atau mereka. Tapi KITA. Dan seharusnya itu nggak sesulit yang gua bayangkan karena semua orang berpikiran hal yang sama. Dan benar, sebagian orang di sana berpikiran seperti itu.

Hal-hal itu yang buat gua sedih banget buat pisah sama mereka. Gua tau kita tetap satu sekolah. Tapi itu beda. Beda banget.
Sebenarnya gua cuma nggak mau sedih atau meneteskan air mata. Tapi NGGAK BISA. Setiap gua inget mereka dan tau kalau kita bakal dipisah. Gua nangis. Entah datangnya dari mana. Rasanya nyesek banget.

Kenapa orang-orang selalu benar? Kita nyadar kalau kita sayang sama sesuatu kalau sesuatu itu hilang dari bagian hidup kita. Dan sekarang belum hilang aja gua udah sedih banget.


Gua tau post ini lebay. Banget malah. Tapi itu kenyataannya yang gua rasain.
I just wanna say thank you and sorry for you all, XI/IPA 1.
Kehilangan kelas yang satu ini tuh jauh lebih sedih dibandingkan kehilangan kelas sebelumnya. Waktu kelas sepuluh gua udah tau kalau ujung-ujungnya juga nggak bakal bareng-bareng. Tapi kalau yang ini beda. Bedaaa bangeeeet.

Gua nggak bisa bayangin kalau kita semua dipisah. Gua nggak mau.
Gua mau selalu dengar terikan-teriakan dari kalian.
YOO... IPA SATU BISA... YOOO!

Gua udah nulis beginian kaya mau pisah beneran aja. Padahal gua belum tau jadi apa nggak nya.
Semoga nggak. Amin.
Daisypath Happy Birthday tickers
Daisypath Halloween tickers